1.
Fungsi manajemen yang di
terapkan pada diri sendiri dan manfaatnya adalah :
· Planing
(Perencanaan)
Merupakan
proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas - prioritas yang
harus di lakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya.
Dapat di terapkan dengan merencanakan jangka panjang atau masa depan dan jangka
pendek untuk lebih terencana.
· Organizing
( Pengorganisasian )
Merupakan
proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsi
serta penempatan orang yang menduduki fungsi-fungsi nya tersebut secara tepat.
Bisa di terapkan dengan membuat organisasi atau kerja kelompok agar lebih cepat
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas.
· Directing
( Pengarahan )
Merupakan
mengarahkan bawahan , sehingga pimpinan secara manusiawi bisa mengikat bawahan
untuk bekerja sama secara sukarela menyumbangkan tenaganya seefisien dan
seefektif mungkin untuk mencapai tujuan organisasi. Bisa di terapkan dengan
memberitahu kesalahan – kesalahan bawahan atau mengarahkannya ke arah yang
lebih baik agar dalam mengerjakan sesuatu lebih efisien dan efektif.
· Coordinating
( pengkoordinasian )
Merupakan salah satu fungsi manajemen untuk
melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan,
kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan
pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha
mencapai tujuan organisasi. Dapat di terapkan dengan memberi intruksi,
perintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan kejelasan bimbingan dan
nasihat, dan mengadakan coaching dan bila perlu memberi teguran.
· Controlling
( Pengawasan )
Adalah
yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa
yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud
tercapai tujuan yang sudah digariskan semula. Bisa di terapkan apabila kita
menjadi atasan kita dapat mengadakan
pemeriksaan, mencocokan, serta mengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yang
dicapai.
2.
Ciri manajer professional
berdasarkan ketrampilan manajemen yang berkaitan:
· Dengan
hubungan antar pribadi :
a)
Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala simbolis : di perlukan untuk menjalankan
sejumlah kewajiban rutin yang besifat legal dan sosial.
b)
Pemimpin ( Leader )
Bertanggung jawab untuk memotivasi dan
mengaktifkan bawahan : bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong (
staffing ), melatih dan tugas - tugas
yang terkait.
c)
Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang
berkembang sendiri yang memberikan dukungan dan informasi.
· Dengan
Informasi :
a)
Pemantau (Monitor)
Sebagai pusat saraf informasi internal eksternal
tentang organisasi.
b)
Penyebar (Dissiminato)
Meneruskan informasi yang di terima dari orang
luar atau dari bawahan kepada anggota organisasi.
c)
Juru Bicara (Spokesperson)
Meneruskan informasi kepada orang luar mengenai
rencana, kebijakan, tindakan, dan hasil organisasi.
· Dengan
Pengambilan Keputusan :
a)
Wirausaha (Entrepreneur)
Mencari kesempatan dalam organisasi dan
lingkungannya serta memprakasai “ proyek-proyek perbaikkan” untuk menimbulkan perubahan.
b)
Pengendali Gangguan (
Disturbance Handler )
Bertanggung jawab atas tindakan korektif bila
organisasi menghadapi gangguan mendadak dan penting.
c)
Pengalokasi Sumber Daya (
Resource Allocator )
Bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber
daya organisasi.
d)
Perunding ( Negotiator )
Mewakili organisasi pada perundingan –
perundingan utama.
3.
Bentuk – bentuk organisasi
adalah :
A. Organisasi
Lini
Merupakan garis wewenang yang menghubungkan
langsung secara vertical antara atasan
dan
bawahan.
Ciri
– cirinya :
·
Jumlah karyawan sedikit
·
Manajer di bawahnya hanya
sebagai pelaksana
·
Sarana dan alatnya terbatas
·
Hubungan atasan dan bawahan
bersifat langsung
·
Bentuk lini pada perusahaan
perseorangan, pemilik perusahaan adalah top manager
B. Organisasi
Fungsional
Adalah wewenang dari pimpinan tertinggi di
limpahkan kepada kepala bagian yang
mempunyai jabatan fungsional untuk di kerjakan
para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Ciri –
cirinya :
·
Organisasi kecil
·
Terdapat kelompok kerja staff
ahli
·
Spessialisasi dalam pelaksanaan
tugas
·
Target yang hendak di capai
jelas dan pasti
·
Pengawasan ketat
C. Organisasi
Garis dan Staff
Pelimpahan wewenang secara vertical dari
pimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta masing – masing pejabat, manajer di
tempatkan satu atau pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tapi
hanya sebagai penasihat, missal : kearsipan, keuangan, personel.
Ciri
– cirinya :
·
Organisasinya besar dan
bersifat kompleks
·
Jumlah karyawan banyak
·
Hubungan antara atasan dan
bawahan tidak bersifat langsung
·
Pimpinan dan para karyawan
tidak semuanya saling mengenal
D. Organisasi
Fungsional
adalah suatu organisasi yang berdasarkan
pembagian tugasnya serta kegiatannya pada
spesialisasi yang dimiliki oleh
pejabat-pejabatnya.
Jadi organisasi ini tidak terlalu menekankan
pada hirakhi struktural tetapi lebih pada
sifat dan macam fungsi yang perlu dijalankan.
Ciri
– cirinya :
·
Pembagian tugas secara tegas
dan jelas dapat dibedakan
·
Spesialisasi para karyawan
dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal
·
Bawahan akan menerima perintah
dari beberapa orang atasan
·
Koordinasi menyeluruh pada
umumnya cukup pada tingkat eselon atas
E. Organisasi
Matrik
Organisasi matriks disebut juga organisasi
manajemen proyek, yaitu organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukkan
dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dari
kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu
proyek yang harus diselesaikan. Organisasi ini digunakan berdasarkan struktur
organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan.
F. Organisasi
Komite
adalah organisasi yang masing-masing anggota
mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih
mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan
“kolektif/ presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial.
Komite dapat juga bersifat formal atau informal,komite-komite itu dapat
dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan
tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.
Ciri – cirinya :
- Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif.
- Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas.
- Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama.
- Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar