Sabtu, 28 Desember 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2


JENIS – JENIS KARANGAN


1.     Karangan Narasi
Karangan Narasi adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu rangkaian kejadian yang disusun secara urut sesuai dengan urutan waktu. Jadi Narasi merupakan sebuah karangan yang dibuat berdasarkan urutan waktu kejadian. 

Beberapa ciri-ciri narasi diantaranya adalah :
a. Adanya unsur perbuatan atau tindakan
b. Adanya unsur rangkaian cerita
c. Adanya sudut pandang pengarang
d. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita
e. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa
f. Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan
g. Menggunakan bahasa sehari-hari

Secara garis besar narasi bisa dibagi menjadi dua yakni:
- Narasi ekspositorik adalah narasi yang mempunyai sasaran penyampaian informasi secara tepat mengenai suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
- Narasi Sugestif adalah narasi yang lebih menekankan makna, bahasa yang digunakan pun terkesan konotatif sehingga lebih menampakkan daya khayal para pembaca.Contoh narasi ini misalnya, novel, dongeng, cerpen, dan roman.

2.     Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
  
Ciri-ciri / karakteristik karangan Eksposisi:
a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu

3.     Karangan Persuasi
Persuasi adalah jenis karangan yang di samping mengandung alasan-alasan dan bukti atau fakta, juga mengandung ajakan atau imbauan agar pembaca mau menerima dan mengakui pendapat atau kemauan penulis.
           
Ciri-ciri Karangan Persuasi :
a.       Harus ada argumen (alasan dan bukti).
b.      Ada unsur imbauan atau ajakan.
c.       Tidak ada pertentangan (konflik).

4.     Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

     Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi :
  1. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
  2. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan
  3. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
  4. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis

5.     Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi :
a.       Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
b.      Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
c.       Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan  pembaca
d.      Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
e.       Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian


Sumber : 



Minggu, 10 November 2013

TUGAS BAHASA INDONESIA 2

Nama : Dwi Susilowati
NPM : 27211803
Kelas : 3 EB18



Istilah-Istilah Dalam Akuntansi


A
Aktiva/Harta Tetap : Aktiva/Harta yang dimiliki oleh perusahaan, yang secara tetap / yang sifatnya permanen dan dipergunakan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha perusahaan bukan  untuk dijual kembali. 

Akuntansi : Suatu seni dalam mencatat, menggolongkan, mengikhtisarkan serta menafsirkan transaksi-transaksi finansial yang dilakukan oleh perusahaan. Akuntansi dapat dikatakan memberikan suatu informasi yang berhubungan dengan milik dan hak milik, dan untuk menunjukan bagaimana milik dan hak-haknya dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan.

Akuntansi Keuangan : Akuntansi yang terutama menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang ditujukan pada pihak-pihak luar, seperti pajak, pemegang saham, dan lain-lain.

Akuntansi Manajemen : Akuntansi yang terutama menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh pihak manajemen untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional serta perhitungan biaya.

Akuntansi Pajak : Suatu seni dalam mencatat, menggolongkan, mengihtisarkan serta menafsirkan transaksi-transaksi finansial yang dilakukan oleh perusahaan dan bertujuan untuk menentukan jumlah penghasilan kena pajak (penghasilan yang digunakan sebagai dasar penetapan beban dan pajak penghasilan yang terutang) yang diperoleh atau diterima dalam suatu tahun pajak untuk dipakai sebagai dasar penetapan beban dan/atau pajak penghasilan yang terutang oleh perusahaan sebagai wajib pajak.

Akuntan Publik : Seorang Akuntan yang memberikan jasa akuntansinya kepada perusahaan dengan bayaran tertentu. Akuntan publik ini mendapatkan  izin dari pemerintah untuk melakukan praktek sebagai akuntan swasta dan merupakan akuntan profesional.

Anuitas : Suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan secara cicilan yang pada umumnya sama besarnya serta dibayarkan setiap masa tertentu dan masing-masing jumlahnya terdiri dari bagian pokok pinjaman serta bunganya.

Ayat Jurnal Penyesuaian : Ayat jurnal yang biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi guna mengoreksi perkiraan-perkiraan tertentu untuk mencerminkan keadaan yang sebenarnya tentang harta, utang, pendapatan serta biaya-biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan

B
Bahan Baku Langsung : Bahan mentah yang langsung digunakan dalam suatu proses produksi yang dihasilkan oleh perusahaan.

Barang Jadi : Barang-barang yang sudah selesai diproses dalam suatu proses produksi dan sudah siap dipasarkan.

Beban : Penurunan manfaat ekonomi dalam suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pada pembagian kepada penanam modal.

Biaya : Suatu nilai tukar prasyarat atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat, dimana periodenya lebih dari satu tahun.

Buku Besar : Kumpulan perkiraan-perkiraan yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksinya yang terdiri dari perkiraan-perkiraan, yang sesuai dengan banyaknya perkiraan yang timbul berdasarkan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. 

C
Cadangan Piutang Ragu-Ragu : Suatu perkiraan penilaian atas piutang yang timbul karena adanya piutang yang diragukan pelunasannya oleh perusahaan dan merupakan suatu tindakan berhati-hati yang dilakukan perusahaan, karena perkiraan tersebut menggambarkan berapa besarnya kemungkinan piutang tersebut tidak akan diterima oleh perusahaan.

Cek Dalam Peredaran : Cek yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembayaran kepada pihak lain, tetapi penerima cek tersebut belum menguangkan / belum menukarkannya ke Bank tempat cek tersebut dapat diuangkan.

D
Dasar-Dasar Tunai : Suatu cara/metode pembukuan yang menganggap biaya dan pendapatan dalam suatu masa adalah jumlah-jumlah yang telah dibayarkan dan diterima tunai dalam masa yang bersangkutan. Jadi pendapatan yang akan diterima dan biaya yang masih harus dibayarkan belum diakui sebagai pendapatan dan biaya.

Deplesi : Penyusutan atas harta-harta berupa kekayaan alam, seperti : tambang batubara, tambang timah, tambang emas dan lain-lain.

E
Ekuitas : Hak Residual atas asset entitas setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas juga dapat diartikan juga sebagai modal atau kekayaan entitas (perusahaan), yang terdiri dari selisih jumlah aktiva (asset) dikurangi dengan pasiva (kewajiban). 

Entitas  : Setiap unit atau organisasi yang dapat dipandang atau diperlakukan sebagaimana layaknya individu menurut ketentuan hukum yang berlaku, atau setiap unit atau lembaga yang keberadaannya dijamin atau dilindungi oleh ketentuan hukum yang berlaku, sehingga bisa menuntut atau mengklaim pihak lain dan dituntut dimuka pengadilan atas namanya sendiri.

F
FIFO : Metode penilaian persediaan dengan cara barang yang dibeli lebih awal, dianggap dikeluarkan lebih awal pula. Dengan demikian, setiap terjadi suatu transaksi penjualan, harga pokok (Cost of Goods Sold) barang yang dijual dinilai berdasarkan harga barang yang dibeli lebih awal.

G
Gedung : Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan guna menjalankan tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatannya.

Goodwill : Suatu aktiva immaterial yang melekat pada suatu perusahaan sebagai hasil dari faktor-faktor  yang menguntungkan bagi perusahaan yang memilikinya.

H
Hak Cipta : Hak istimewa untuk menerbitkan serta menjual suatu karangan. Biaya-biaya yang termasuk dalam suatu hak cipta, adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan suatu hasil karya atau biaya-biaya lainnya untuk memperoleh hak cipta tersebut. Jika suatu hak cipta dibeli dari pihak lain, maka yang dibukukan adalah jumlah yang dibayarkan untuk harga hak cipta yang dibeli tersebut

Hak Opsi Dalam Saham : Suatu hak untuk membeli saham suatu perusahaan, yang pada umumnya diberikan kepada para Direktur, Pejabat, atau Pegawai tertentu dengan suatu syarat serta harga tertentu.

Harta Tak Berwujud : Harta imateriil yang dimiliki oleh perusahaan. Harta-harta tersebut bersifat abstrak sehingga wujudnya tidak tertangkap dengan pancaindra.

Hutang Hipotik : Hutang Jangka Panjang yang diperoleh dari suatu bank. Hutang Hipotik (Mortgage Notes Payable) tersebut didapat dengan jaminan berupa harta-harta tidak bergerak, misalnya Tanah, Gedung, Mesin dan lain-lain.

Hutang Usaha : Kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu yang singkat. Kewajiban ini timbul karena pembelian bahan oleh perusahaan industri/pabrik atau karena pembelian barang dagangan oleh perusahaan yang bergerak dibidang usaha perdagangan besar/eceran secara kredit.

I
Investasi : Penanaman modal yang dilakukan oleh perusahaan, yang dilakukan dalam bentuk Assets dengan tujuan untuk digunakan dalam waktu yang akan datang.

K
Kas Kecil : Sejumlah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang sifatnya relatif kecil. Dana kas kecil diserahkan kepada kasir yang menangani serta bertanggung jawab terhadap segala pembayaran-pembayaran dari dana ini.

Kewajiban : Seluruh kewajiban perusahaan kepada pihak lain, yang harus dilunasi jika sudah tiba waktunya

L
Laba Bersih Operasional : Laba yang diperoleh dari laba kotor penjualan (Gross profit on sales) dikurangi dengan biaya-biaya operasi  (operating expenses).

Laporan keuangan : Suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas dan berfungsi memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. 

Laporan Rugi Laba : Merupakan suatu laporan yang disusun secara sistematis tentang pendapatan, serta biaya-biaya yang diperoleh oleh perusahaan serta biaya-biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatannya dalam suatu peiode tertentu.

Likuiditas : Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya, yang harus segera dilunasi dalam waktu yang singkat. Untuk dapat memenuhi seluruh kewajiban-kewajiban jangka pendek tersebut, perusahaan harus mempunyai alat-alat pembayarannya, yaitu yang berupa harta lancar (current assets).

M
Modal : Modal pokok yang diserahkan oleh pemilik (para pemilik) perusahaan kepada perusahaan untuk memulai usaha baru.

Modal Dasar : Jumlah maksimum lembaran saham beserta nilai saham-saham tersebut yang dapat dikeluarkan oleh sebuah perseroan terbatas (PT), yang jumlah tersebut sesuai dengan akte pendirian perseroan yang mengeluarkannya.

N
Nilai Buku : Nilai suatu aktiva sebagaimana yang dinyatakan dalam pembukuan. Bila aktiva itu terkena penyusutan, maka nilai buku dari aktiva tersebut adalah harga belinya dikurangi akumulasi penyusutan aktiva.

O
Obligasi : Suatu janji tertulis untuk membayar suatu jumlah uang tertentu (sejumlah pokok pinjaman) pada suatu tanggal tertentu dikemudian hari (hari jatuh tempo) beserta bunga pinjaman berdasarkan suatu suku bunga yang telah ditentukan semula.

P
Pendapatan Operasi : Pendapatan/penghasilan yang diterima/diperoleh oleh suatu perusahaan sebagai hasil usaha pokok yang dilakukan perusahaan.

Penyusutan : Bagian biaya (cost) atas suatu harta tetap (fixed assets) yang didistribusikan secara sistematis menjadi biaya (expense) dalam setiap periode akuntansi.

Perkiraan : Suatu sarana yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan itu akan ikut mempengaruhi Liabilities, Assets serta Proprietorship suatu perusahaan. Banyaknya perkiraan yang dimiliki oleh suatu perusahaan tergantung pada kebutuhan untuk menyediakan suatu informasi yang lebih detail bagi perusahaan yang bersangkutan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) : Pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Persediaan : Nilai dari barang-barang yang masih ada/masih dimiliki oleh perusahaan, yang masih tersedia atau belum terjual atau masih belum terpakai sama sekali.

Perusahaan Afiliasi : Suatu perusahaan yang berada dalam suatu sistem perusahaan induk.

Piutang Dagang : Hak atau tagihan perusahaan kepada pihak lainnya yang nantinya akan dimintakan pembayarannya jika sudah waktunya.

Prive : Pengambilan uang kas/bank, barang dagangan, atau aktiva-aktiva lain dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi.


R
Rasio-rasio keuangan : Statistik-statistik yang diperoleh dari data-data akuntansi yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan keuangan suatu organisasi atau perusahaan.

Rekening Koran : Catatan-catatan yang dilakukan oleh bank atas setoran pihak nasabah dan pengambilannya. Bagaimana keadaan keuangan  nasabah pada suatu bank, biasanya rekening Koran (bank statement) akan diberikan oleh pihak bank pada akhir bulan .

Rekonsiliasi Bank : Suatu laporan tentang perbedaan saldo antara pencatatan perusahaan dengan laporan bank. Laporan yang dibuat oleh perusahaan  ini harus disertai dengan keterangan-keterangan penyebab dari perbedaan-perbedaan tersebut.

S
Siklus Akuntansi : Suatu rangkaian pembukuan dari pembuatan dokumen aslinya, membukukannya kedalam buku harian, memindahkannya dalam buku besar serta buku tambahan lainnya, sehingga diteruskan untuk menyiapkan neraca percobaan. Setelah selesai menyusun neraca percobaan, lalu dilanjutkan dengan menyusun neraca lajur melalui pertolongan ayat penyesuaian dan akhirnya menyusun suatu laporan keuangan.

Sistem Pengendalian Interen : Suatu sistem yang dibuat untuk ikut membantu pimpinan perusahaan dalam mengendalikan kelancaran jalannya kegiatan-kegiatan perusahaan. Sistem Pengendalian Interen ini meliputi struktur organisasi perusahaan serta segala cara dan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam perusahaan. Semua saling dikoordinasikan dengan maksud untuk mengamankan harta-harta perusahaan, menguji kebenaran serta ketelitian dalam pencatatan-pencatatan, sekaligus untuk mendorong ketaatan atas segala kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan.

T
Tanah : Aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan serta digunakan untuk kelancaran kegiatan-kegiatan perusahaan. Tanah ini dapat berupa tanah yang dipakai oleh perusahaan sebagai tempat kedudukan perusahaan, tempat parker, tanah perkebunan, tanah pekarangan, dan lain-lain. Tanah tidak dapat disusutkan, sehingga tidak ada biaya penyusutan atas tanah.

W
Wesel Bayar : Suatu janji tertulis tanpa syarat yang ditandatangani oleh seseorang untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal yang telah ditetapkan dimasa yang akan datang.

Wesel Tagih : Suatu janji tertulis pihak lain untuk membayar suatu jumlah uang pada tanggal tertentu kepada orang tertentu dikemudian hari. Menjelang tiba saatnya bagi debitur yang bersangkutan untuk melunasi jumlah yang telah diakuinya, Note Receivable dapat diperjual belikan terlebih dahulu.



Sumber : 
http://blogpajak.com/pengertian-istilah-istilah-dalam-akuntansi-huruf-awal-abcdefg/
http://blogpajak.com/pengertian-istilah-istilah-dalam-akuntansi-huruf-awal-h-ijklmno/
http://blogpajak.com/pengertian-istilah-istilah-dalam-akuntansi-huruf-awal-pqrstuvwxyz/

Minggu, 06 Oktober 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2

Nama : Dwi Susilowati
NPM : 27211803
Kelas : 3EB18


Ekonomi Indonesia 2014 Akan Melemah
Versi : pola deduktif

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 mendatang akan mengalami pelemahan. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun mendatang ini sedikit lebih rendah menjadi 5,3 persen dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir 2013 yang diperkirakan tumbuh 5,6 persen dari 6,2 persen di tahun 2012.

Pelemahan pertumbuhan ini disebabkan oleh bergejolaknya pasar modal internasional meskipun perekonomian negara-negara berpendapatan tinggi mulai pulih. Indonesia diharuskan dapat mempersiapkan diri menyambut situasi ekonomi yang akan datang. Selain itu, juga harus mendorong pertumbuhan yang sangat bergantung pada langkah kebijakan yang disusun oleh pemerintah.

Berbagai kebijakan sebagai usaha untuk menghadapi situasi ekonomi yang melemah telah dilakukan oleh pemerintah. Pengaturan kebijakan fiskal dan moneter Indonesia memainkan peranan penting dalam memfasilitasi penyesuaian yang sedang berlangsung. Kebijakan ini juga sangat penting untuk meminimalkan risiko dari pengurangan prospek ekonomi tersebut. Contohnya melepas nilai tukar dan menentukan suku bunga untuk meringankan tekanan terhadap neraca transaksi berjalan, pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk melindungi Indonesia dari berbagai risiko fiskal jangka pendek sekaligus menyediakan dana untuk investasi jangka panjang dibidang infrastruktur dan sosial.

Sumber : 
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/10/04/mu4v9y-ekonomi-indonesia-lanjutkan-pelemahan-di-2014






Gebrakan baru Jakarta Jokowi – Ahok : Relokasi PKL Tanah Abang
Versi : pola Induktif


Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melakukan pembukaan relokasi Pedagang Kaki Lima ke Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, setelah beberapa waktu lalu melakukan penertiban dan penggusuran lahan ilegal Pedagang Kaki Lima. Jokowi-Ahok bersama perangkat kerjanya berhasil menertibkan ratusan pedagang yang bertahun-tahun menguasai jalanan Pasar Tanah Abang yang menjadi sumber kemacetan dengan cara yang relatif manusiawi dan menempatkan mereka ke dalam Blok G di pasar terbesar se-Asia Tenggara tersebut.

Ratusan PKL Tanah Abang mulai direlokasi 11 Agustus 2013. 500 petugas yang tergabung dari Kesatuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, aparat Polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikerahkan menertibkan 900-an PKL nyaris tanpa perlawanan berarti. Selanjutnya, para pedagang korban gusuran ini akan menempati kios-kios di Blok G Tanah Abang. Pemprov DKI atau pun PD Pasar Jaya menggratiskan uang sewa untuk semua kios didaerah blok G selama enam bulan sejak menghuni kios.

Blok G yang dulu kumuh, kusam dan sepi peminat, kini berubah menjadi lebih hidup dan nampak lebih berkelas. Hal ini karena Pemprov DKI bersama PD Pasar Jaya kerja keras dalam merombak Blok G. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan rekayasa lalu lintas, agar pengguna jalan melewati Blok G saat melalui kawasan Tanah Abang.

Duet dua pemimpin Jakarta ini, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama berhasil membuat gebrakan baru untuk Jakarta dengan mengelola para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tadinya berjualan di jalan Pasar Tanah Abang masuk ke Pasar Blok G. Meskipun baru genap setahun memimpin Jakarta namun upaya yang mereka lakukan sangat luar biasa. Mereka hadir dalam kehidupan kota Jakarta yang bisa dibilang berantakan dan mengubahnya menjadi kota yang pantas untuk disebut sebagai Ibukota Negara Indonesia.


Sumber :