Kamis, 25 September 2014

Tugas Etika Profesi Akuntansi #

1. Jelaskan etika sebagai tujuan:

A. Pengertian Etika 

Kata 'Etika' atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani "ethos" yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
-  Menurut Drs. O.P Simorangkir, "Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik."
-  Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat, "Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal."
-  Menurut Drs. H. Burhanudin Salam, "Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya."

B. Prinsip - Prinsip Etika

-   Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja.

-  Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskriminatif atas dasar apapun.

-  Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku indvidu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berikteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat-menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya.

-  Prinsip Keadilan
Prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proposional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.

-  Prinsip Kebebasan
Dalam prisip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang semena-mena kepada orang lain.

-  Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang uncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional, Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan. Semua prinsip yang telah diuraikan itu merupakan prasyarat dalam pengembangan nilai-nilai etika atau kode etik dalam hubungan antarindividu, individu dengan masyarakat, dengan pemerintah, dan sebagainya. Etika yang disusun sebagai aturan hukum yang akan mengatur kehidupan manusia, masyarakat, organisasi, instansi pemerintah, dan pegawai harus benar-benar dapat menjamin terciptanya keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran bagi setiap orang.


C. Basis Teori Etika       

-  Etika Teleology
a.  Satu tindakan dianggap secara moral benar atau bisa diterima jika menghasilkan keinginan dari sebagian orang, yaitu kesenangan, pengetahuan, pertumbuhan karier, suatu kepentingan atau kegunaan diri.
b. Menaksir nilai moral dari suatu tingkah laku dengan memperhatikan akibat-akibatnya (consequetialism)

Dua pendekatan Teleology :
1). Egoisme : tingkah laku bisa diterima atau benar dengan memaksimalkan kepentingan diri anda, terkait dengan akibat-akibat dan alternatif solusi yang daoat menyumbang dan menambah manfaat kepada kepentingan diri sendiri.
2). Utilitarianism : tingkah laku dianggap benar jika dapat bermanfaat kepada kepentingan publik.

-  Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani 'deon' yang berarti kewajiban. 'Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk', deontologi menjawab ; 'karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang'. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

-  Teori Hak
Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.

-  Teori Keutamaan (Virtue)
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut: disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan yaitu kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras, hidup yang baik.


D. Egoisme

Kata egosime merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yakni ego, yang berasal dari kata Yunani kuno yang masih digunakan dalam bahasa Yunani modern yang berati diri atau saya, dan isme, digunakan untuk menunjukkan sistem kepercayaan.
Egoisme adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra pribadi seseorang dan pentingnya intelektual, fisik, sosial, dan lainnya. Egoisme ini tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak pada umumnya dan hanya memikirkan diri sendiri.


2. Dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah : pengendalian diri dan pengembangan tanggung jawab sosial (sosial responsibility) jelaskan!

-  Pengendalian diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang "etis".

-  Pengembangan tanggung jawab sosial (sosial responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli keadaan masyrakat, bukan hanya dalam bentuk 'uang' dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggu sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.




Sumber :