Minggu, 06 Oktober 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2

Nama : Dwi Susilowati
NPM : 27211803
Kelas : 3EB18


Ekonomi Indonesia 2014 Akan Melemah
Versi : pola deduktif

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 mendatang akan mengalami pelemahan. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun mendatang ini sedikit lebih rendah menjadi 5,3 persen dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir 2013 yang diperkirakan tumbuh 5,6 persen dari 6,2 persen di tahun 2012.

Pelemahan pertumbuhan ini disebabkan oleh bergejolaknya pasar modal internasional meskipun perekonomian negara-negara berpendapatan tinggi mulai pulih. Indonesia diharuskan dapat mempersiapkan diri menyambut situasi ekonomi yang akan datang. Selain itu, juga harus mendorong pertumbuhan yang sangat bergantung pada langkah kebijakan yang disusun oleh pemerintah.

Berbagai kebijakan sebagai usaha untuk menghadapi situasi ekonomi yang melemah telah dilakukan oleh pemerintah. Pengaturan kebijakan fiskal dan moneter Indonesia memainkan peranan penting dalam memfasilitasi penyesuaian yang sedang berlangsung. Kebijakan ini juga sangat penting untuk meminimalkan risiko dari pengurangan prospek ekonomi tersebut. Contohnya melepas nilai tukar dan menentukan suku bunga untuk meringankan tekanan terhadap neraca transaksi berjalan, pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk melindungi Indonesia dari berbagai risiko fiskal jangka pendek sekaligus menyediakan dana untuk investasi jangka panjang dibidang infrastruktur dan sosial.

Sumber : 
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/10/04/mu4v9y-ekonomi-indonesia-lanjutkan-pelemahan-di-2014






Gebrakan baru Jakarta Jokowi – Ahok : Relokasi PKL Tanah Abang
Versi : pola Induktif


Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melakukan pembukaan relokasi Pedagang Kaki Lima ke Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, setelah beberapa waktu lalu melakukan penertiban dan penggusuran lahan ilegal Pedagang Kaki Lima. Jokowi-Ahok bersama perangkat kerjanya berhasil menertibkan ratusan pedagang yang bertahun-tahun menguasai jalanan Pasar Tanah Abang yang menjadi sumber kemacetan dengan cara yang relatif manusiawi dan menempatkan mereka ke dalam Blok G di pasar terbesar se-Asia Tenggara tersebut.

Ratusan PKL Tanah Abang mulai direlokasi 11 Agustus 2013. 500 petugas yang tergabung dari Kesatuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, aparat Polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikerahkan menertibkan 900-an PKL nyaris tanpa perlawanan berarti. Selanjutnya, para pedagang korban gusuran ini akan menempati kios-kios di Blok G Tanah Abang. Pemprov DKI atau pun PD Pasar Jaya menggratiskan uang sewa untuk semua kios didaerah blok G selama enam bulan sejak menghuni kios.

Blok G yang dulu kumuh, kusam dan sepi peminat, kini berubah menjadi lebih hidup dan nampak lebih berkelas. Hal ini karena Pemprov DKI bersama PD Pasar Jaya kerja keras dalam merombak Blok G. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan rekayasa lalu lintas, agar pengguna jalan melewati Blok G saat melalui kawasan Tanah Abang.

Duet dua pemimpin Jakarta ini, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama berhasil membuat gebrakan baru untuk Jakarta dengan mengelola para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tadinya berjualan di jalan Pasar Tanah Abang masuk ke Pasar Blok G. Meskipun baru genap setahun memimpin Jakarta namun upaya yang mereka lakukan sangat luar biasa. Mereka hadir dalam kehidupan kota Jakarta yang bisa dibilang berantakan dan mengubahnya menjadi kota yang pantas untuk disebut sebagai Ibukota Negara Indonesia.


Sumber :